NoWars (Nice Organizer : Wadah Aspirasi & Apresiasi Rockers Surabaya)




It’s All About
N O W A R S !!



01. Kapan No Wars di Bentuk, dan siapa Pemrakarsanya?

Resmi berdiri pada 21 Mei 2001, di JL.Wonorejo IV/91 Sby. Setelah 3X proses pertemuan dalam kurun waktu 1 bulan sebelumnya, hingga diresmikan.
Dari ide beberapa Band Rock yang aktif kala itu, sebut saja, PLAT-L, IJO, ELEVARO, VALHALA, EMPIRE, ITOENYA, dan beberapa lagi yang lain, maka Plat-L yang mempunyai kepedulian pada perkembangan musik Rock, muncul sebagai Mediator dan turut membidani kelahiran No Wars.

02. Atas Dasar Apa No Wars dibentuk ?

Kesamaan memainkan lagu-lagu keras, cadas dan padas, serta berkiblat pada warna musik Rock yang cenderung Idealis, yang sulit untuk diterima pasar, sehingga menempatkankan para Musisi serta Penggemarnya sebagai kelompok ‘eksklusive’ dalam dunia hiburan.
Inilah yang mengakibatkan terjadinya sinergi untuk membentuk sebuah Wadah atau Komunitas dalam menyamakan Visi, Misi dan Aksi.

03. Apa Latar Belakang Terbentuknya No Wars ?

Beberapa tahun silam, medio 1986 – 1990 pernah dibentuk pula komunitas serupa dengan nama ‘Mania Rockers’. Namun menurut info dari teman-teman Rockers Senior tidak bertahan lama. Mungkin karena konsep pembentukan kurang jelas, demikian pula tujuan tidak mencapai sasaran, yaitu persatuan antar musisi Rock dan Fans tidak begitu efektif terjalin. Terbukti masih seringnya terjadi tawuran sesama penonton.

04. Bagaimana proses terbentuknya No Wars ?

Berawal dari harapan Saya agar Musik Rock kembali menjadi Raja di Kota Surabaya. Maka dalam setiap pementasan Band Plat-L, dimana Saya berdiri sebagai FrontMan, maka, tak jemu Saya untuk menyuarakan bahwa Rocker Surabaya belum mati!
Bersyukur , bahwa masih ada minat serupa dari teman-teman seperjuangan. Segera saja Kita berkumpul di BaseCamp Plat-L guna menentukan langkah selanjutnya.
Saya berinisiatif menggunakan system M.L.M (Multi Level Marketing). Memberi undangan sebanyak mungkin pada Teman yang hadir saat itu, untuk disampaikan pada yang lain. Kenal ataupun Tidak! Band maupun Perorangan! Yang penting Nggarap lagu Rock!

Dari awal mula sekitar 10 orang, maka dalam pertemuan ke-3 telah berkembang menjadi 50 0rang. Jumlah yang cukup signifikan untuk membentuk sebuah Komunitas. Maka, segera saja kita deklarasikan Komunitas Rocker Surabaya, yang kelak akan bernama No Wars.


05. Kendala apa yang ada dalam pembentukannya ?

Hampir tidak ada. Hanya faktor kita belum saling kenal saja, sehingga untuk berkomunikasi sering terjadi ‘Ewuh Pakewuh’ ( saling sungkan ).

06. Apa Tujuan Anda mendirikan No Wars ?

Memberi Wadah dan sebagai tempat berkumpulnya Rocker2 muda. Dengan demikian, proses pengembangan misi, visi dan aksi untuk menaikkan pamor musik Rock akan lebih mudah. Karena akses, jaringan dan link yang kita harapkan banyak membantu, bisa dengan cepat mengetahui lebih banyak tentang aktifitas No Wars pada sumber yang tepat.

Disamping itu, sifat persaudaraan akan banyak tercipta dalam sebuah Komunitas yang berisikan orang2 dengan rasa dan keinginan yang sama. Saling Sharing dan memberi Ilmu, tanpa memandang perbedaan Genre Musik Rock, adalah tujuan utama.

07. Bagaimana Struktur Kinerja No Wars ?

Tidak ada struktur baku yamg menjadi system kinerja Komunitas ini. Konsep yang terus berkembang, anggota yang terus bertambah, program yang lebih berorientasi pada sifat Edukasi daripada Bisniss, menjadikan No Wars sebuah Komunitas yang Independent, bekerja berdasarkan kesadaran Anggota, dan bergerak pada ide-ide juga keinginan Anggota.
Penunjukan pimpinan Komunitas juga atas kepercayaan Anggota saja. Dan Kita istilahkan sebagai ‘Koordinator’, bukan Presiden, Direktur, Kepala atau Ketua. Tidak ada Otoritas dalam kekuasaan seorang Koordinator. Semua bergantung pada nilai kejujuran dan kepercayaan bersama.

No Wars bukan Organisasi. Juga bukan Enterprise. Atau Entertaintment. Ikatan antar Angota bukan secara Administratif. Tapi ikatan Psikologis. Dimana kekuatan Kita ada pada dasar saling mendukung, guyub, dan ingin maju serta berkarya bersama. Bukan hanya sekedar bayar uang Kas, Arisan, tanpa ada penggunaan dan pemanfaatan yang jelas.

08. Apa Definisi No Wars ? Dan kenapa Nama ini yang dipakai ?

Nama ini diambil dari banyak usulan nama lain saat pembentukan tgl 21 mei 2001. ada 12 nama yang ditawarkan saat itu. Diantaranya BROS ‘Brigade Rocker Suroboyo’, KERAS ‘Kumpulane Rocker Arek Suroboyo’, S.R.C ‘Surabaya Rock Community’ dan lain-lain.
Sementara saya punya harapan bahwa ‘nama’ adalah satu hal yang sakral. Jadi harus memiliki arti yang dalam dan luas, sekaligus menjadi semacam trademark untuk menyemangati dan membanggakan bagi yang berada didalamnya. Akhirnya saya munculkan nama ‘No Wars’ sebagai nama Komunitas Rocker Surabaya.

Definisi yang saya kembangkan adalah, ‘No Wars’, dalam bahasa Inggris, bila diartikan adalah : No, tidak. Wars, Peperangan. Artinya Tidak ada perang (apapun bentuk perang itu), alias damai. Sementara dalam Akronim, ‘No Wars’ adalah singkatan dari: Nice Organizer, Wadah Aspirasi dan Apresiasi Rocker Surabaya.
Dan atas persetujuan dari semua yang hadir saat itu, juga lewat pooling, disepakatilah bahwa No Wars adalah nama Komunitas ini.

09. Apa Syarat sebuah Band dapat tergabung disini ?

Yang pasti harus beraliran Rock. Apapun warna Rock-nya..
Tinggal mengajukan profil Band, maka Kita akan memantau terus sejauh mana kwalitas Band ini. Baik itu ketika latihan, maupun penampilan even diluar No Wars. Bila Kami pandang Band ini mampu dan bisa dikembangkan lagi, secara tidak langsung akan Kami libatkan dalam semua Even No Wars baik yang Reguler atau Temporer.

Jika memang benar-benar berminat atau sebaliknya, Kami yang menginginkan Band tergabung di Komunitas ini, tinggal menodorkan Profile Band (dalam bentuk Proposal buku/jilid atau dalam bentuk CD, Flasdisc). Jika telah mempunyai sample lagu yang telah di record atau tampilan live show dalam format VCD, bias juga disertakan.

10. Bagaimana Tingkat Komunikasi antar sesama Band Anggota No Wars ?

Cukup efektif. Cukup baik. Bahkan Ada manfaat tersendiri yang dirasakan Anggota.
Dari awal kita berkumpul tanpa ada yang kenal, malah sekarang bisa menjalin hubungan dengan banyak pihak. Informasi apapun yang muncul, baik tentang Event, Penjualan Alat Band, Pencarian Personil, Les Musik, Pinjam Alat, Bahkan sampai persoalan Intra Personalpun lebih mudah dijalin. Karena media, sarana, waktu dan tempat berkumpul sudah ada.

11. Bagaimana Anda Menaungi Band Rock yang Sebanyak ini ?

Tidak ada kesulitan yang cukup berarti. Secara Band, mereka memiliki keinginan yang sama. Yakni pengakuan dan pengen dikenal masyarakat luas sebagai seorang Musisi Rock.
Secara personal, Mereka berharap banyak bisa mengeluarkan kemampuan dan kresi mereka, disamping berkeinginan pula mendapat ‘hasil’ berupa materi untuk penunjang hidup.
Meski Saya tahu bahwa musik Rock masih belum memberi jaminan sebagai sandaran hidup, tapi banyak sisi yang harus digali untuk wawasan mereka dalam hal ini.
Untuk itulah, pemahaman & pendekatan Psikologis Player, Band, Penonton dan Pihak lain yang berhubungan dengan dunia Musik Keras ini, harus Kita kuasai. Disamping ide-ide yang terus harus kita kembangkan dan Apresiasikan.

12. Ide Anda menyatukan lagi Musisi Rock Surabaya. Bagaimana sampai muncul begitu ?

Keprihatinan Saya pada kondisi peta musik Surabaya 8 tahun terakhir, cukup menyudutkan Musik Cadas ini untuk bertahan lebih lama lagi. Padahal nilai Historis yang ada, menorehkan tinta Emas pada decade 1978 – 1993, barometer musik Rock ada di kota Surabaya. Musisi handal selalu muncul dari Kota Buaya ! Mengenaskan jka Teman-teman Generasi 2000-an sudah tidak tahu lagi hal itu.
Kesempatan untuk itu masih ada, dan tidak pernah terlambat untuk dilakukan. Terbentuknya No Wars cukup memungkinkan sebagai mediator antara generasi terdahulu dan kini.

Juga dengan semakin berkembangnya Aliran Rock, munculnya Karakter-karakter baru dalam bermusik, ternyata menimbulkan Friksi yang cukup dalam. Mengagung-agungkan bahwa ‘Aliran Sayalah Yang Terbaik’, semakin memperlebar jurang persaudaraan sesama Rocker. Bahkan mereka mulai menciptakan Komunitas-Komunitas sendiri. Meng-exclusive-kan diri sendiri. Berusaha merintangi kemajuan dan persaingan menjadi tidak sehat lagi.
Disinilah peran No Wars akan tampak. Se-Netral mungkin kita akan bergerak, meletakkan dasar, wawasan, dan menggugah pengertian, bahwa selayaknya Panyatuan mulai didengungkan, karena yang kita hadapi adalah persaingan Dunia Musik dan Entertaint yang Heterogen dan kokoh untuk ditembus, jika Kita melangkah sendiri-sendiri.


13. Sebelum No Wars, apakah dulu pernah ada Komunitas serupa ?

Ya.
Menurut penggalian informasi yang saya dapatkan Namanya ‘Mania Rockers’, namun tidak bertahan lama. barangkali karena kurang memiliki konsep yang jelas. Mereka muncul dan aktif medio th.’86 – ‘ 90.

14. Yakinkah No Wars akan bertahan lama ? Atau hanya sesaat saja ?

Lama dan Tidaknya sebuah Komunitas itu muncul atau berjalan, bisa dilihat dari program kerja dan jumlah anggota yang ada, serta fungsional Komunitas pada Anggotanya. Meskipun itu tidak sebagai acuan Utama. Tapi melihat Komunitas ini, setidaknya sudah tegar berdiri selama 8 tahun perjalanannya. Program rutin/regular selalu ada, even besar kita juga punya, dukungan barbagai pihak juga mengalir, memunculkan Band Rock berKualitas telah pula dilakukan. Pembentukan personal yang bermental baja juga tidak terbilang satu dua.
Hal ini akan terus Kontinyu dan bakal terus bergulir, mengingat masih banyak Band baru yang harus dibina dan dikembangkan lagi potensinya.

15. Bagaimana proses/cara kerja dalam menciptakan sebuah Event ?

Cukup simple. Ada Team Work, Niat, Ide, Tujuan Event dan Planning Program. Kemudian mulailah pembuatan Proposal. Setelah itu baru tentukan siapa yang akan kita ajak Kerjasama. Sponsorship, instansi, atau relasi lain. Untuk masalah tehnis, sebenarnya akan berjalan sesuai alur yang kita inginkan. Penentuan Time Scedhule adalah paling penting dalam pelaksanaan, penciptaan dan peng-koordinasian Event.

16. Topik Apa Saja yang dipakai No Wars untuk setiap Event ?

Apapun. Tema Hari besar Nasional, Peringatan Ultah Kota, Tema Social, Kalender International, dll. . . Kemudian akan kita kembangkan kata2nya dalam rangkaian Kalimat, sebagai sub Judul yang akan kita munculkan dalam Tema Konser.

17. Strategi Anda untuk menyatukan Band Rock yang bermacam Warna ?

Memberikan wawasan. Menceritakan sedikit tentang sejarah musik. Mengajak mereka untuk menikmati aliran Rock yang lain, sekaligus bekerjasama antar Komunitas. Sosialisasi begini yang ampuh. Kata orang bijak “ tak kenal maka tak sayang . . . “

18. Berapa Jumlah Warna Rock yang sekarang tergabung ?

Kurang lebih 20 jenis Warna Rock. Diantaranya :
Rock’n Roll, Blues, Art Rock, Heavy Metal, Speed Metal, Trash Metal, Classic Rock, Punk, Grunge, Hard Core, Grind Core, Ska Core, Hip Metal, Black Metal, Gothic, Black Harmony, Death Metal, Brutal Death, Slow Rock, Modern Rock, dll . . .

19. Berapa Banyak Kerugian Finansial dalm penyelenggaraan sebuah Event ?

Tidak bisa diukur tanpa tahu berapa biaya sesungguhnya. Setidaknya, kerugian 20% dari nilai total biaya, adalah hal yang wajar untuk suatu event yang diselenggarakan Komunitas. Karena sasaran utama bukan hasil pendapatan keuntungan semata, melainkan tujuan utama adalah pengembangan Aspirasi dan Apresiasi Anggota.


20. Peralatan & Material apa saja yang diperlukan dalam sebuah Event ?

Untuk standard Even Musik adalah, SoundSystem dengan Watt yang menyesuaikan Area Lokasi. Peralatan Band Standard : 2 Guitar + Amply, 1 Bass Guitar + Amply, 1 Kibor + Amply, Seperangkat set Drum, minimal 1 effex guitar, 3 mic Vocal.
Asessories pendukung, disesuaikan dengan kondisi Finansial. Seperti Panggung atau Lighting.

21. Bagaimana Tabel Struktur Kinerja No Wars dan kaitan-kaitannya ?

( Lihat No.7 ).
Pernah kita membuat susunan Kepengurusan sesuai dengan System Organisasi pada umumnya. Namun justru tidak Optimal dalam pelaksanaannya. Saat itu yang Kita tempatkan pada Pos masing-masing adalah para ‘Pentolan’ Band yang kita anggap berpengaruh dan memiliki kemampuan. Namun sebuah pelajaran yang didapat, adalah, tidak semua yang terpilih adalah sosok yang mengetahui aturan main berorganisasi, tidak paham tanggung jawab Managemen, dan tidak memiliki Orientasi kerja. Mereka hanya Exis dan berpikir pada Band masing-masing.

Akhirnya system struktur Kinerja No Wars diusulkan berjalan bersama-sama, dan disaat akan menyelenggarakan sebuah Event, baru dibentuk suatu kepanitiaan kecil yang melibatkan seluruh Anggota, dan secara bergiliran.
Disini sebuah proses Pembelajaran akan berlangsung dengan sendirinya. Tidak hanya tentang materi bermusik, tapi juga Wawasan bagaimana mempersiapkan Event.

22. Jumlah Anggota No Wars sampai hari ini ada berapa ?

Band Aktif dan siap dipentaskan, sebanyak 63 Band
Band Pasif namun masih eksis 17 Band
Band pendaftar baru dan dalam pengembangan 25 Band
Total sebanyak 105 Band

23. Next.

24. Sejauhmana Informasi No Wars pada Masyarakat tersampaikan lewat Media ?

Sangat penting untuk melakukan pendekatan dengan Media. Dan dari awal pembentukan No Wars, Kita sudah melakukan itu. Berita apapun yang berkaitan dengan Komunitas Rocker Surabaya ini, selalu Kita informasikan, baik melalui Pamflet, media cetak (surat kabar harian maupun tabloid), serta media elektronik (televisi maupun radio). Ini cukup efektif, terbukti dari benyaknya responsive dari masyarakat luas diluar Komunitas, juga Band-Band yang belum mengerti tentang No Wars.

25. Apakah Event No Wars selalu dipadati penonton ?

Sejauh ini, ya. Karena kita memiliki massa yang jelas dan pasti. Apalagi sejak Warna musik Black Metal, Brutal Death, Death Metal dan yang sejenisnya berhasil Kita gandeng juga.


26. Apakah Event No Wars selama ini berjalan sendiri tanpa dukungan pihak lain ?

Memang Komunitas ini Independent. Tapi dalam mengembangkan sayap tentunya tak lepas dari keinginan untuk mengajak kerjasama dengan banyak pihak. Tujuannya adalah agar kita lebih dikenal, dan memiliki banyak Akses dalam memajukan kepentingan intern Komunitas. Salah satu contoh adalah, Konser Revolusi – kerjabareng Dinas Balai Pemuda -, Gong Akhir Tahun 2003 – kerjabareng Taman Budaya Jatim -, Konser Hari Musik Indonesia – kerjabareng Dewan Kesenian Surabaya -, Rock Thursday Nite – kerjabareng Triple T café&resto -, Ajang Prestasi Anak Muda – kerjabareng RRI Sby -, Rock On Friday – kerjabareng Taman Remaja Surabaya -. Dan masih banyak lagi event serupa. Termasuk yang terakhir adalah sudah dimasukkannya semua Band Anggota No Wars dalam sebuah Organisasi besar yang bernama Federasi Artis Indonesia (F.A.I) Jatim.


27. Lokasi mana yang menurut Anda paling Strategis untuk penyelenggaraan Event ?

Pada dasarnya semua area adalah strategis. Tergantung misi dan tujuan Event itu sendiri. Sementara di No Wars, yang diutamakan adalah sisi Edukasi nya. Bukan Bisnis. Sekali lagi, Not Bussines! Jadi ditempat manapun, dikenal ataupun tidak, ramai pengunjung ataupun sepi, tiket laku atau malah rugi, yang utama adalah, pagelaran sukses mengangkat Band, Aliran Rock dikenal lagi, tidak ada kericuhan dan kepuasan hati terlampaui.

28. Anda sbg apa di No Wars? Sejauh mana pemahaman anda tentang musik & definisinya ?

Saya sebagai Koordinator No Wars. Peran saya sebenarnya lebih pada Konseptor, Planner, dan Mediator saja. Sementara pengembangan ketika Band yang Kita tangani sudah mulai mendekati sempurna, saya berharap mereka bisa melangkah sendiri, tidak selamanya bergantung pada Komunitas. Demikian pula untuk Event No Wars, sebenarnya apa yang saya lakukan tak lebih dari hasil menampung Uneq-Uneq Anggota, pengen begini dan begitu, saya tinggal mempertajam saja, kemudian menjadikan senjata ampuh demi kekuatan Komunitas beserta para Band-Band Rock yang ada didalamnya.

Pemahaman Saya tentang musik, banyak tergali dari bermacam narasumber. Berdasar dari sharing dengan Anggota, omong-omong dengan Musisi yang lebih senior, pengalaman pribadi, membaca media, bermacam referensi bahkan dari para penggemar Musik manapun, menjadikan Saya banyak menerima pemahaman tentang Musik. By the Way, Saya juga terlahir dari keluarga Seni. Sejak 1980 saya telah memainkan Recorder dan Harmonica. Hingga 1989 Band pertama saya terbentuk. Dan selama ini saya belajar secara Otodidak.

Definisi Musik menurut saya. Sama seperti kita menyuruh orang lain untuk bercerita dan mengartikan tentang apa itu ‘Pelangi’. Pasti akan terungkap kata: Indah, Rasa, Aneka Warna, Moody, and Mistery. . . .



29. Apakah kelak akan ada pengembangan No Wars sampai keluar daerah ?

Kemungkinan untuk itu tetap ada. Karena pada dasarnya selain Surabaya, pada Umumnya, JawaTimur adalah daerah subur penghasil Rocker-Rocker handal. Hanya saja, untuk pengembangan keluar Surabaya, haruslah kita memperkuat Basic yang berada di Surabaya dahulu. Tentunya dari Materi player dan Band yang berkwalitas, penanganan Managerial yang professional baik pada sebuah Band ataupun pelaksanaan Event, serta kekompakan antar anggota harus lebih diVisualisasikan lagi sebelum kita Eksplorasi keluar.
Untuk nama, tetap menggunakan No Wars, hanya saja akan kita buat divisi masing-masing wilayah dalam operationalnya kelak.

30. Adakah Rencana memproduksi Album kompilasi Band No Wars ?

Sampai sejauh ini, proses sudah kita lakukan meski agak molor waktunya. Problem utama adalah, ketidaksiapan Band yang sebenarnya sudah layak dan matang diatas panggung, tapi belum memiliki Materi lagu yang baik untuk kwalitas recording. Kalaupun sekarang sudah ada beberapa materi lagu yang sudah disodorkan, namun jumlahnya belum memenuhi standar pembuatan Album Kompilasi. Hal ini masih jadi bidang garap utama Kami untuk memenuhi target menelorkan Album tersebut.

31. Kapan Program ini dilaksanakan ? apa syaratnya ?

Secepatnya. Harapan saya, Mei 2010 ini sudah bisa terwujud, sebagai kado Rocker Surabaya untuk Ulang Tahun Kota Pahlawan. Titel Album, “Kompilasi Rockers Surabaya”.
Syaratnya, Syair lagu menggunakan Bahasa Indonesia. Dan murni karya Band itu sendiri. Untuk kemudian akan ada tahap penyeleksian, mana yang memang layak untuk konsumsi Khalayak, penggemar, kritisi, maupun musisi Rock itu sendiri.


32. Harapan dan Planing Anda agar No Wars tetap Survive ?

Sampai kapanpun Saya berusaha No Wars tetap Exis dan selalu Survive. Melihat perjalanan
8 tahun kebelakang, rasanya sudah cukup untuk membuktikan kekuatan No Wars. Pengakuan Masyarakat, Media Massa, dan banyaknya Band yang ingin bergabung dengan No Wars, muncul karena Existensi dan perjuangan No Wars selama ini. Inovasi baru, Terobosan hebat, membuka Koneksitas, dan Membina Kader para Rocker Muda Surabaya, adalah Plan terbesar Saya. Mengingat persaingan Industri musik lain cukup menjadi ancaman musnahnya Hingar-bingar musik Rock oleh musik Kapitalis yang Komersil.

Harapan Saya adalah, kembalinya Basic Musik Rock ke Kota Surabaya, dan No Wars berhasil menyatukan seluruh Komponen dan Elemen musik Rock Surabaya, untuk bergerak, maju bersama membongkar tembok tebal yang mengungkung Kita, dan membuat Kita terpatri diKota sendiri. Semoga No Wars mampu juga membuka mata enterprise lain, organiser lain, media massa, produser rekaman, bahkan pemerintahan, agar mau melihat lebih jauh, bahwa Kami, Rocker Surabaya, Masih Hidup, Ada dan Berkarya !

KEEP ON ROCKIN’ AND STAY METAL.
Salam Tiga Jari.


Baca Selanjutnya...








Puluhan Rocker Nyekar ke Makam WR Supratman.

Steven Lenakoly - detikSurabaya


Surabaya - Puluhan musisi rock yang tergabung dalam komunitas rocker Surabaya No Was mendatangi ke makam tokoh

perjuangan yang menciptakan lagu Indonesia Raya, WR Supratman di Jalan Rangkah.

Dalam lawatan tersebut, mereka menebar bunga dan berdoa agar musik Indonesia makin jaya.

"Hari ini, kami datang ke makam ini untuk memperingati Hari Musik Nasional yang jatuh pada 9 Maret kemarin.

Sekaligus menghormati jasa beliau sebagai musisi Indonesia," kata Koordinator Komunitas Rocker Surabaya No Was, Yus

Reptil kepada wartawan seusai tabur bunga, Senin (10/3/2008).

Yus menambahkan, bahwa Hari Musik Nasional sering dilupakan hampir seluruh masyarakat Indonesia dan sebagian musisi.

"Kami prihatin dengan keadaan itu. Karenanya kami ingin mengingatkan bahwa Indonesia memiliki Hari Musik Nasional,"

tambahnya.

Pri berambut gondrong berwarna pirang ini menjelaskan, kegiatan komunitas rock No Was ini tidak hanya mengunjungi

Makam WR Supratman saja. Tapi dalam rangkaian Hari Musik Nasional, komunitas yang memiliki anggota 126 band se-Jatim

juga akan menggelar donor darah dan serangkaian acara sosial lainnya.

"Kami butuh bantuan dari rekan-rekan bahwa rangkaian acara kami bukan hanya ke makam. Melainkan acara sosial

lainnya," tegasnya.

Baca Selanjutnya...
Download Mp3



Album Plat-L






Baca Selanjutnya...